Lanjut bagian ke -2 ,Sengaja sa bagi 2 soalnya sa kasian kam baca sejarah terlalu banyak, nanti kepala sakit lagi .Lol
Pada 1929 : Para guru zending tiba di Merauke untuk membuka sekolah.
Pada 1934 : Onderafdeeling Nieuw Guinea Selatan dan Onderafdeeling Boven Digul ditempatkan di bawah Afdeeling Tual. Alasan penempatan tersebut karena wilayah Afdeeling Tual terlalu kecil dan hubungan yang baik antara para missi ordo Hati Kudus yang berkarya di Nieuw Guinea Selatan dan Vikariat Apostolik Tual. Afdeeling Nieuw Guinea Utara dan Barat membawahi lima onderafdeeling yaitu Manokwari, Sorong, Serui, Hollandia dan Fak- Fak. Afdeeling ini ditempatkan di bawah Afdeeling Ternate.
Pada 1935 : Dibuka pos pemerintahan di Pulau Frederik Hendrik
Pada 2 Oktober 1937 : Karesidenan Maluku dibagi menjadi lima afdeeling yaitu : Afdeeling Ambon, Tual, Ternate, Nieuw Guinea Utara dan Nieuw Guinea Barat. Dengan demikian di Nieuw Guinea juga diadakan perubahan pembagian administratif wilayah pemerintahan. Onderafdeeling Nieuw Guinea Selatan dan Onderafdeeling Boven Digul ditempatkan di bawah Afdeeling Tual. Afdeeling Nieuw Guinea Utara membawahi empat onderafdeeling yaitu : Manokwari, Sorong, Serui dan Hollandia. Afdeeling Nieuw Guinea Barat membawahi empat onderafdeeling yaitu : Fak - Fak , Vogelkop Tengah, Inanwatan dan Mimika.
Pada 1940 : Di wilayah NNG diadakan perubahan pembagian administratif wilayah pemerintahan . Afdeeling Nieuw Guinea Utara membawahi lima onderafdeeling yaitu Manokwari, Sorong, Serui, Sarmin dan Hollandia. Afdeeling Nieuw Guinea Barat membawahi tiga onderafdeeling Nieuw Guinea Selatan dan Onderafdeeling Boven Digul ditempatkan di Afdeeling Tual.
15 Juli 1946 : Pemerintah Belanda menjadikan wilayah NNG satu karesidenan.
1 Oktober 1946 : Diadakan konferensi di Pangkal Pinang untuk membahasa kedudukan golongan minoritas dalam susunan ketatanegaraan Indonesia. Para peserta dari golongan peranakan Belanda mengusulkan untuk menjadikan NNG sebagai kediaman baru untuk penduduk yang memisahkan diri dari Indonesia.
18 Desember 1946 : Diadakan konferensi di Denpasar yang dihadiri wakil - wakil dari Kalimantan dan Timur Besar. Namun wakil dari NNG tidak diundang dalam konferensi tersebut. Van Mook mengusulkan kepada peserta konferensi agar kedudukan Karesidenan Nieuw Guinea ditentukan sendiri Oleh penduduknya. Usul itu ditolak para peserta karena sejak dahulu daerah itu telah menjalin hubungan dengan Kesultanan Ternate dan Tidore.
23 Agustus - 2 November 1949 : Diadakan konferensi Meja Bundar untuk membahas status Karesidenan Nieuw Guinea. Konferensi Meja Bunda berakhir dengan menunda penyelesaian masalah NNG selambat - lambatnya setahuan setelah pengakuan kedaulatan Indonesia oleh Belanda.
18 Desember 1949 : Pemerintah Belanda mengubah status Karesidenan Nieuw Guinea menjadi Gubernemen NNG.
27 Desember 1949 : Jan P. K. Eechoud mengumumkan bahwa pemerintahan di NNG dilaksanakan atas nama Ratu Belanda.
Januari 1950 : Diangkat S.L.J van Waardenburg sebagai gubernur NNG
April 1952 : Dibuka pos pemerintahan di Wisselmeren, Enarotali. Frits Veldkamp diangkat sebagai kontrolir pertama di wilayah itu.
10 Mei 1952 : Wilayah Gubernemen NNG dibagi menjadi empat afdeeling yaitu 1) Afdeeling Nieuw Guinea Utara dengan Ibukota Hollandia yang membawahi enam onderafdeeling yaitu : Hollandia, Nimboran, Sarmi, Waropen, Yapen dan Biak. 2) Afdeeling Nieuw Guinea Selatan dengan ibukota Merauke yang membawahi empat onderafdeeling yaitu : Merauke, Boven Digul, Mappi dan Mimika. 3) Afdeeling Nieuw Guinea Tengah dengan ibukota belum ditetapkan yang membawahi onderafdeeling Wisselmeren dengan ibukota Enarotali . 4) Afdeeling Nieuw Guinea Barat denga Ibukota Sorong yang membawahi sembilan onderlafdeeling yaitu : Sorong, makbon, Raja Ampat, Manokwari, Ransiki, Wandamen , Ayamaru, Bintuni dan Fak- Fak.
1 April 1953 : Diangkat J.A. van Baal sebagai Gubernur NNG untuk menggantikan S.L.J. van Waardenburg.
31 Oktober 1953 : Afdeeling Nieuw Guinea Utara dibagi menjadi dua afdeeling yaitu 1.) afdeeling Nieuw guinea utara yang membawahi tiga onderlafdeeling yaitu : Hollandia, Nimboran dan Sarmi;
2. ) Afdeeling Geelvinkbaai yang membawahi tiga onderlafdeeling yaitu : Biak, Yapen dan Waropen.
2. ) Afdeeling Geelvinkbaai yang membawahi tiga onderlafdeeling yaitu : Biak, Yapen dan Waropen.
Pada 1954 : Gubernur J. Van Baal mengadakan perubahan pembagian administratif wilayah di NNG . Afdeeling Geelvinkbaai mengawasi pelaksaan pemerintahan di bagian barat pengunungan tengah . Onderlafdeeling Mimika ditempatkan kembali di bawah Afdeeling Fak - Fak . Selain itu pusat kekuasaan Karesidenan Nieuw Guinea Barat dipindahkan dari Sorong ke Manokwari. Daerah Bintuni dan Ayamaru ditempatkan di bawah Karesidenan Nieuw Guinea Barat.
10 Desember 1956 : Didirikan pos pemerintahan pertama di Baliem dan diangkat Frits Veldkamp sebagai kontrolir pertama di daerah itu.
1 Mei 1958 : Diangkat Platteel senagai gubernur NNG untuk menggantikan J. van Baal.
Oktober 1958 : Diadakan suatu konferensi yang menghasilkan suatu kesepakatan kerjasama untuk membentuk Persatuan Meanesia yang mencakup wilayah - wilayah Nieuw Guinea , Bismarck dan Kepulauan Salomon sebagai suatu federasi.
21 - 22 Oktober 1959 : Belanda dan Australia mengadakan konferensi di Canberra dan dilanjutkan pada Maret 1960 di Hollandia untuk membahas kemungkinan untuk mempersatukan Nieuw Guinea ( Wilayah Belanda dan Australia) menjadi suatu Negara.
Pada 1962 : Wilayah NNG dibagi menjadi enam afdeeling yaitu Hollandia, Geelvinkbaai, Nieuw Guinea Tengah, Nieuw Guinea Selatan, Fak - Fak dan Nieuw Guinea Barat.
Sekian Kronologinya selama Belanda Menguasaai Tanah Papua.
Sumber : Sinaga, Rosmaida. 2013. Masa Kuasa Belanda di Papua 1898 - 1962. Depok. Komunitas Bambu. 2013
Sumber : Sinaga, Rosmaida. 2013. Masa Kuasa Belanda di Papua 1898 - 1962. Depok. Komunitas Bambu. 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar