Juni 27, 2018

“BACKPACKERAN MAHAL KE WAMENA ?” Part.1

 “BACKPACKERAN MAHAL KE WAMENA ?” Part.1


Yogotak Hubuluk Motok Hanorogo Adalah motto yang dimiliki oleh Kabupaten Jayawijaya dengan ibukotanya yaitu Kota Wamena
Kata orang kita belum bisa dianggap ke papua jika tidak menginjakkan kaki di Kota Wamena.

Wamena adalah kota yang katanya akan membuat kita benar-benar merasa hidup di Papua yang terletak di jantung sebuah lembah yaitu Lembah Baliem. Benar saja kunjungan saya pertama ke lembah baliem ini benar-benar membuat mata dan hati saya terpukau akan kecantikan dan keeksotisannya. Tidak hanya alam yang memukau namun juga sosial budaya Kota Wamena dan sekitarnya benar-benar menarik perhatian saya lewat petualangan kali ini.

v  RUTE PERJALANAN dan SEKILAS TENTANG KOTA WAMENA
Perjalanan dari Jayapura menuju Wamena dapat menggunakan transportasi udara yaitu pesawat . Banyak maskapai lokal yang melayani penerbangan ke Wamena dari pagi hingga siang hari. Durasi penerbangan kurang lebih 35 menit – 40 menit  dengan kisaran harga tiket mulai dari 500 ribu rupiah hingga 800 ribu rupiah . Harga tiket dapat dicek pada jasa-jasa travel online yang sudah banyak kita temui karena banyak promo harga tiket yang bisa membantu mengehemat ongkos dibanding pesan di travel biasa.
Memasuki Lembah Baliem saya bisa merasakan aura yang begitu berbeda entah karena saya yang memang terlalu excited untuk petualangan ini atau memang daya tarik si primadona lembah baliem ini memang begitu kuat. Dari jendela pesawat kita disuguhi karya Tuhan yang begitu luarbiasa, pegunungan hijau dihiasi bebatuan dari zaman megalithikum serasa seperti nonton program national geography dari jendela pesawat. Kota yang dialiri oleh Sungai Baliem dan diapit oleh Pegunungan Jayawijaya, kalian harus lihat sendiri bagaimana indahnya
Wamena berasal dari bahasa Dani yang terdiri dari dua kata Wam dan Ena, yang berarti Babi Jinak dan kalau dalam beberapa bahasa dari suku-suku yang hidup di pegunungan Papua, Wa artinya Terima Kasih. Itulah sebabnya kalian akan sering mendengar kata wa wa wa .
Kota Wamena sendiri sebenarnya sudah berkembang sangat lama sejak Tahun 1950-an pada masa pemberitaan injil yang dibawa oleh para misionaris dari Amerika dan eropa. Pada Tahun 1969 sudah berdiri secara otonom sebagai pemerintahan Kabupaten Jayawijaya dan seiring berjalannya waktu Kabupaten ini mengalami beberapa kali pemekaran menjadi beberapa Kabupaten antara lain : Kabupaten Tolikara,Kabupaten Pegunungan Bintang dan Kabupaten Yahukimo. ( untuk lebih lengkapnya silakan mencari literatur yang tersebar luas di jagat internet )
ü  Tips Backpacker : Sebaiknya langsung mempersiakan tiket pulang pergi karena di wamena  cukup susah mendapatkan tiket pulang ke daerah asal jika baru dipesan  H-1 keberangkatan dan biasanya harga tiket turun ( tiket pulang) ) lebih mahal daripada tiket naik ( tiket pergi ) jadi segera dipersiapkan budget khusus untuk tiket perjalanan. ( based on my experience :D)




v  TEMPAT TINGGAL
Berhubung semua kenalan kami yang ada Wamena sedang berlibur dan mudik ke luar kota ( karena kami datang pas libur lebaran :D) sehingga saya dan teman-teman nekat mengeluarkan ongkos lebih untuk biaya penginapan demi bisa berpetualang di Lembah Baliem dan kami memilih hotel untuk tempat menginap dan ada salah satu hotel yang tergolong baru katanya di kota wamena yang dapat saya rekomendasikan yaitu hotel Grand Sartika. Terletak di Jalan Bhayangkara Wamena Kota , lokasi strategis dekat tengah kota dan hotel ini berada dalam kompleks ruko di sampingya ada ATM, Rumah makan, kios, laundry bahkan salon. ( mantap kan).
 Well, untuk harga penginapan sendiri kami harus tawar-menawar harga dengan si resepsionis, but Thank God dapat harga pas untuk 3 ( orang ). Sejauh ini yang saya tahu standar penginapan di wamena kota mulai dari 500 ribuan hingga 1 jutaan per malamnya tergantung hotel dan fasilitas. Jadi jika berniat untuk backpackeran sebaiknya kontak teman atau saudara , jangan mencontoh kegilaan kami :D
Kembali ke Hotel Grand Sartika, teman – teman bisa memesan via telepon dan dapat mengunjungi di website hotelnya : www.grand-sartika.com , saya beri bintang 3 untuk pelayanan dan fasilitas yang ditawarkan, antara lain : Sarapan, antar jemput bandara, free kopi dan teh 24 Jam, Tersedia Air Panas dan Free WiFi :D. Harga kamar yang kami dapat adalah 550 ribu dengan semua fasilitas yang telah saya sebutkan tadi. Menurut saya untuk ukuran Kota Wamena ini termasuk worth it sebagai tempat menginap karena ongkos dibagi bertiga :D
ü  Tips Backpacker :  Kalau datang sendiri sebaiknya punya kenalan saudara atau teman yang tinggal di wamena kota sehingga menghemat ongkos. Tetapi kalau rame-rame tidak ada salahnya mencoba menginap di penginapan atau homestay yang ada .
ü  Tips Backpacker :  Untuk homsetay di wamena sendiri ada beberapa homestay atau resort yang bagus-bagus dengan fasilitas yang tidak kalah dengan hotel namun pemesanannya harus minimal 2 minggu sebelum keberangkatan. Karena rata-rata homestay disini sering penuh oleh turis lokal maupun asing terutama di Bulai Mei- Agustus.


 v  TRANSPORTASI


Nah ini nih yang bikin apa-apa di daerah pegunungan dan pedalaman manapun di Indonesia serba mahal yaitu : TRANSPORTASI !!!
Disini apa-apa diangkut pake pesawat bos, indomie dan minyak goreng aja naik pesawat makanya jangan kaget sama harga-harga sembako disini. Eh, balik ke transportasi.
Pada dasarnya kota wamena punya angkutan umum yang kalau di papua disebut “ taksi “ , it’s not like blue bird atau semacamnya ini seperti metromini hanya lebih besar dan posisi tempat duduknya mirip mobil pada umumnya. Taksi-taksi di wamena melayani rute-rute hingga ke perbatasan kampung-kampung dekat wamena. Selain taksi ada juga becak yang menjadi ciri khas kota wamena, karena penduduk lokalnya banyak yang menjadi penarik becak dan kalian harus merasakan sensasinya naik becak di papua , ya adanya di kota wamena ini dengan tarif sekitar 20 ribuan untuk di dalam kota, dan menurut saya ini salah satu bentuk pemberdayaan masyarakat lokal yang sangat positif yang patut dicontoh. Selain itu ada ojek sesekali lewat tapi ya harus hati-hati, lebih baik numpang sama teman dan saudara. No Gojek No Grab gengs, Selebihnya adalah kendaraan pribadi masyarakat. Selain Kijang Innova atau Xenia jangan kaget ketika yang kalian lihat adalah mobil sejenis Strada, Hilux atau pajero banyak berkeliaran di seputaran kota hingga luar kota karena memang itulah tipe kendaraan yang cocok untuk medan di pegunungan tengah papua bahkan mobil-mobil ini  mengangkut sayur-sayuran  mama-mama dari kebun bahkan juga sering mengangkut hewan ternak seperti babi sehingga itu menjadi pemandangan yang lumrah bagi masyarakat lokal.

Well, dari awal rencana petualangan ini kami memang memilih menyewa mobil untuk perjalanan ke luar kota wamena dan sudah saling kontak dengan salah satu rental mobil yang kami dapat infonya dari internet. Terima kasih kepada mbah gugel yang super duper update . Jadi tidak susah mencari info penyewaan kendaraan di kota wamena because everybody ( pendatang dari luar kota ) do that, sehingga akan ada banyak kontak dan web rental yang dapat ditemui dan dijamin aman no bokis. Masuk ke bagian inti yaitu untuk masalah harga seperti yang saya tulis di awal inilah yang membuat trip ke wamena tidaklah murah, apalagi jika ingin menjangkau tempat –tempat eksotis yang letaknya di perbatasan kota. Saya akan memberitahukan harga sejujur -jujurnya , untuk rental mobil biasa seperti Kijang Innova di dalam kota penyewaan selama 1 hari adalah 800 ribu rupiah . Satu hari yang dimaksudkan adalah dari pagi hingga jam 6 sore dan sudah disediakan supir dari tempat penyewaan rental dimana kita tidak diperkenankan membawa mobil sendiri seperti rental-rental mobil pada umumnya, jadi intinya sewa 1 hari = pagi sampai sore karena kalau malam hari kami juga bingung mau wisata apa hehehe. Kalaupun memungkin untuk jalan sampai malam paling-paling sampai jam 8 malam saja batas waktunya gengs.
Selanjutnya untuk penyewaan mobil ke luar kota harganya tergantung jenis kendaraan yang dipakai, Harga standar rental untuk mobil strada dan Hilux sekitar 2 Juta – 2,5 Juta Rupiah, sedangkan untuk Pajero dibanderol dengan harga 3 Juta Rupiah. Hmmmmmmmm... ya memang segitu harganya dengan durasi penyewaan “ 1 hari” tadi jadi jangan samakan dengan model penyewaan yang ada di kota-kota besar lainnya.
Pada dasarnya semakin banyak orang yang pergi maka biaya akan semakin murah, terutama untuk menekan harga transportasi ini . Untuk peringkat kenyamanan jelas Pajero ada di peringkat 1 karena mengingat medan menuju tempat yang kami tuju banyak dari jalannya yang masih berbentuk karang putih . jadi tergantung dari budget dan kenyamanan teman-teman memilih transportasi.

beberapa kontak rental bisa dilihat juga di sini: http://rioh5185.blogspot.com/2017/09/rental-mobil-di-jayawijayawamena-papua.html?m=1  dan di sini http://rentalmobilwamenaaditblogspot.com/2017/08/rental-mobil-wamena-adit.html?m=1 mas-masnya sangat enak diajak ngobrol sepanjang perjalanan jadi gak mati gaya dan mereka juga paham spot-spot yang kece, tapi mending jangan minta mereka jadi fotografer kalian, hasilnya yah begitulah.. ahahhaha
ü  TIPS Backapacker : Carilah teman yang anak wamena dan punya kenalan rental, biasanya harga bisa nego dan ditekan, dengar-dengar kabar burung yang beredar ada yang pernah sewa dengan harga 1,5 Juta. Yah namanya juga kabar burung kan ya, bisa benar bisa tidak. Jadi siapkan budget yang sepadan untuk berjaga-jaga kalau ga mau pulang jalan kaki sendirian di hutan :D.

v  BIAYA PAKAN

Karena saya tidak tinggal ataupun besar di wamena jadi saya hanya akan menceritakan secara sekilas apa yang saya tangkap dari biaya hidup di sini  sesuai dengan yang saya alami, yaitu kami sempat belanja di salah satu “supermarket”nya wamena dan teman saya yang kerja di sini sudah me-warning tentang harga-harga yang akan kami terima meskipun demikian saya sudah siap mental karena pernah merasakan tinggal di tempat yang harga jauh lebih gila dibanding wamena . well, Harga Air mineral 1,5 Liter adalah 25 Ribu Rupiah. Harga Kue cake ukuran kecil 50 Ribu rupiah, harga Heavenly Blush 13 Ribu rupiah , harga coklat silverqueen yang besar 25 Ribu rupiah, hanya itu yang mampu saya ingat.
Harga makanan, berhubung kami selalu makan makanan yang sama setiap malam yaitu lalapan ayam dan mujair dari warung yang berada dalam ruko hotel , maka hanya itu yang saya ingat harganya yaitu 1 porsi dibanderol Rp.35.000,- dan enak rasanya. Entah karena wamena yang selalu dingin dan bikin lapar tiap saat jadinya semua yang dimakan rasanya enak-enak saja di lidah.
Selanjutnya harga sayuran di pasar yang sempat saya datangi 2 kali di dekat Jembatan Kali Ue untuk beli oleh-oleh, disini harga buah markisa 1 tumpuk sekitar 10-20 ribu rupiah, harga alpukat 1 tumpuk sekitar 50 Ribu rupiah berisi 12-15 buah alpukat yang maaaniiissssssss dan enak sekali. Harga kentang 1 tumpuk sekitar 50 Ribu  rupiah dengan ukuran kentang yang besar kecil dicampur, harga bete ( sejenis umbi-umbian yang khas di papua , lebih besar dari singkong /ketela ) seharga 50 ribu dapat 3 buah ukuran besar dan sedang. Harga sayur kol, wortel dan brokoli berkisar antara 30 ribu – 50 ribu rupiah tergantung ukurannya. Tetapi semua harga-harga tersebut bisa ditawar yang penting jago menawar dan siap terima cacian dari pembeli , jadi sebaiknya jangan ditawar yah demi mama-mama kami bisa beli beras buat makan di rumah J
Kalau sedang beruntung kadang-kadang bisa ketemu mama-mama yang jualan strawberry , well saya harus ke depannya strawberry wamena ini bisa dijual secara luas dan di distribusi ke kota-kota di pesisir papua karena potensi buat perkebunan dan pertanian di daerah pegunungan Papua in sangat menjanjikan bagi kemajuan ekonomi daerah .


Tentang Tempat wisata serta what to do and not to do in Wamena
menyusul di part 2 . Masukan dan kritikan sangat diharapkan dari kalian semua
Terimakasih sudah membaca cerita petualangan ini ..
Kaonak
 Wa Wa Wa
#febspiration
#exlorewamena
#anwamenameke
#kuligaiadventure

1 komentar: