Juni 20, 2015

SUKU BANGSA di TANAH PAPUA
( Sumber : Judul Buku : Peta Suku Bangsa di Tanah Papua Dinas Kebudayaan Provinsi Papua, Jurusan Antropologi UNCEN, Summer Institute of Linguistic
(SIL) , Dewan Adat Papua (DAP, Badan Pusat Statistik Provinsi Papua)


Cetakan 2011 Oleh Habel Samakori
Publikasi pemetaan pertama Oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwsata Provinsi Papua
Edisi Bahasa Indonesia Oleh CV. EYGA

ISBN 979-694-679-3
Penyunting      :Habel Samakori
Desain             : Endrico Kondologit
*Catatan : Ini adalah Ringkasan dari buku di atas, Tanpa mengurangi rasa hormat. Penulis hanya membagikan tentang suku di Papua agar lebih diketahui umum. Untuk info lebih detailnya silakan dibeli bukunya langsung di Dinas terkait. Terima Kasih. Foto dalam blog ini resmi milik admin.










BAGIAN I
Selayang Pandang Sejarah Suku-suku di Tanah Papua

            “ Orang Papua” sebutan untuk suku bangsa – suku bangsa di pulau paling timur NKRI telah mengalami beberapa kali penamaan berdasarkan perkembangan sejarah. Pulau Papua dan Negara PNG berbentuk seekor burung raksasa dimana 47 % merupakan kepala, tengkuk, punggung, leher, dada dan perut ada di wilayah Tanah Papua dan 53 % merupakan ekor ada di wilayah Papua New Guinea ( PNG).
è Bagian kepala pulau irian disebut  “Doreh” ( Lima gigi) oleh para pelaut Indonesia, karena semenanjung yang meruncing dengan teluk- teluk yang sempit ( Teluk Wandamen, Teluk Umar, Teluk Beraur, Teluk Sebakor dan Teluk Arguni ). Dalam peta –peta Belanda, daerah ini disebut “ Vogelkop Schiereiland”.
è Bagian belakang kepala dan tengkuknya dibentuk oleh Teluk Cendrawasih ( yang dalam peta Belanda disebut Geelvink Baai ) yang terdapat pulau Yapen, Biak Numfor, Supiori dan pulau kecil lainnya.
è Di bagian punggung ada tanjung dengan garis pantai yang membujur dari daerah Kepala burung ke arah timur dengan deretan pegunungan yang sejajar garis pantai yang merupakan tulang punggungnya.
è Bagian leher, dada dibentuk oleh suatu garis pantai yang membujur dari daerah kepala burung ke arah timur.
è Di bagian selatan terletak pulau Yos Sudarso ( Kimaam) yang terpisah dari pulau besar Irian Jaya yang menyerupai lengan dinosaurus.

Kata “ Papua” berasal dari kata Melayu yaitu “Pua-pua” yang berarti keriting ( Stirling,1943 : 4). Dalam konferensi Malino 1946 nama “ Iryan” diusulkan oleh F. Kaisepo. Kata itu berasal dari bahasa Biak yang artinya “ Sinar matahari yang menghalau kabut di laut” , sehingga ada harapan bagi para nelayan biak untuk mencapai tanah daratan Irian.  Pengertian lain dari kata ini juga pada orang Biak, Bahwa Irian itu berasal dari dua kata yaitu “ Iri” dan “an” . Iri berarti “ panas” dan  an berarti “tanah”. Jadi artinya tanah yang panas. Masyarakat Marind- anim di pantai selatan mengatakan kata Irian berarti “ tanah air “ yang akhirnya presiden Soekarno mempopulerkan kata Irian sebagai kata yang pertama dari singkatan “ Ikut Republik Indonesia Anti Netherland” .


Ciri dan Identitas Orang Papua
            Orang Papua tidak pernah diteliti oleh para ahli mengenai ciri – ciri ras, hanya beberapa orang dokter dan ahli antropoogi ragawi saja yang telah melakukan pengukuran tinggi badan dan indeks ukuran tengkorak pada beberapa individu di beberapa tempat yang berbeda. Bahan  bahan itu pun belum cukup untuk mendapatkan gambaran yang menyeluruh tentang ciri – ciri fisik masyarakat di Papua. Menurut H.J.T. Biljmer ( 1923), Ada kecenderungan bahwa orang Papua makin jauh dari pantai makin pendek tubuhnya, demikian pula bentuk tengkorak penduduk pantai umunya lonjong dan makin ke arah pedalaman bentuk tengkoraknya menjadi sedang
( oval-kotak-bulat). Indeks ukuran bagian muka pada beberapa penduduk pantai ada yang lebar namun tidak jarang pula ada orang pantai yang bentuk mukanya panjang begitu pula di daerah pedalamannya ( Koentjaraningrat, 1993).
            Seorang ahli ragawi asal Belanda J.P. Kleiweg de Zwaam mengatakan bahwa suatu “ras papua” atau “ ras irian”  (yang secara umum bisa disamaratakan )  itu tidak ada, karena memang di antara penduduk papua sendiri terdapat adanya perbedaan ciri-ciri ras yang khusus. Hanya berdasarkan kebinekaan ciri – ciri ras fenotip saja yaitu warna kulit dan bentuk rambut, walaupun dalam hal ini tidak ada keseragaman.  Warna rambut orang Papua hampir semuanya hitam – kecoklatan tetapi tidak semua keriting. Penduduk yang tinggal di sepanjang sungai Mamberamo rambutnya banyak yang berombak begitu pula di daerah Biak dan Serui dan bahkan ada pula yang lurus sedang ada pula yang lurus dan kejur ( Nuehauss, 1911).
           
  

Mo dari gunung ka, dari pante kah.. Kitong semua sodara to..
Iyo kah tidak ?

Contoh Perawakan wajah anak Pegunungan Papua.

 

contoh perawak orang pantai