SUKU BANGSA di TANAH PAPUA
( Sumber : Judul Buku :
Peta Suku Bangsa di Tanah Papua Dinas Kebudayaan Provinsi Papua, Jurusan
Antropologi UNCEN, Summer Institute of Linguistic
(SIL) , Dewan Adat Papua (DAP, Badan Pusat Statistik Provinsi Papua)
(SIL) , Dewan Adat Papua (DAP, Badan Pusat Statistik Provinsi Papua)
Cetakan 2011 Oleh Habel
Samakori
Publikasi pemetaan pertama Oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwsata Provinsi Papua
Edisi Bahasa Indonesia Oleh CV. EYGA
ISBN 979-694-679-3
Publikasi pemetaan pertama Oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwsata Provinsi Papua
Edisi Bahasa Indonesia Oleh CV. EYGA
ISBN 979-694-679-3
Penyunting :Habel Samakori
Desain : Endrico Kondologit
Desain : Endrico Kondologit
*Catatan : Ini adalah Ringkasan
dari buku di atas, Tanpa mengurangi rasa hormat. Penulis hanya membagikan
tentang suku di Papua agar lebih diketahui umum. Untuk info lebih detailnya
silakan dibeli bukunya langsung di Dinas terkait. Terima Kasih. Foto dalam blog
ini resmi milik admin.
BAGIAN I
Selayang
Pandang Sejarah Suku-suku di Tanah Papua
“ Orang Papua” sebutan untuk suku
bangsa – suku bangsa di pulau paling timur NKRI telah mengalami beberapa kali
penamaan berdasarkan perkembangan sejarah. Pulau Papua dan Negara PNG berbentuk
seekor burung raksasa dimana 47 % merupakan kepala, tengkuk, punggung, leher,
dada dan perut ada di wilayah Tanah Papua dan 53 % merupakan ekor ada di
wilayah Papua New Guinea ( PNG).
è Bagian
kepala pulau irian disebut “Doreh” ( Lima gigi) oleh para pelaut Indonesia,
karena semenanjung yang meruncing dengan teluk- teluk yang sempit ( Teluk
Wandamen, Teluk Umar, Teluk Beraur, Teluk Sebakor dan Teluk Arguni ). Dalam
peta –peta Belanda, daerah ini disebut “
Vogelkop Schiereiland”.
è Bagian
belakang kepala dan tengkuknya dibentuk oleh Teluk Cendrawasih ( yang dalam
peta Belanda disebut Geelvink Baai )
yang terdapat pulau Yapen, Biak Numfor, Supiori dan pulau kecil lainnya.
è Di
bagian punggung ada tanjung dengan garis pantai yang membujur dari daerah
Kepala burung ke arah timur dengan deretan pegunungan yang sejajar garis pantai
yang merupakan tulang punggungnya.
è Bagian
leher, dada dibentuk oleh suatu garis pantai yang membujur dari daerah kepala
burung ke arah timur.
è Di
bagian selatan terletak pulau Yos Sudarso ( Kimaam) yang terpisah dari pulau
besar Irian Jaya yang menyerupai lengan dinosaurus.
Kata “ Papua” berasal dari kata Melayu
yaitu “Pua-pua” yang berarti keriting ( Stirling,1943 : 4).
Dalam konferensi Malino 1946 nama “ Iryan” diusulkan oleh F. Kaisepo. Kata itu
berasal dari bahasa Biak yang artinya “ Sinar
matahari yang menghalau kabut di laut” , sehingga ada harapan bagi para
nelayan biak untuk mencapai tanah daratan Irian. Pengertian lain dari kata ini juga pada orang
Biak, Bahwa Irian itu berasal dari dua kata yaitu “ Iri” dan “an” . Iri berarti “ panas” dan an berarti “tanah”. Jadi artinya tanah yang panas. Masyarakat Marind- anim di pantai selatan mengatakan
kata Irian berarti “ tanah air “ yang
akhirnya presiden Soekarno mempopulerkan kata Irian sebagai kata yang pertama
dari singkatan “ Ikut Republik Indonesia
Anti Netherland” .
Ciri dan Identitas Orang Papua
Orang
Papua tidak pernah diteliti oleh para ahli mengenai ciri – ciri ras, hanya
beberapa orang dokter dan ahli antropoogi ragawi saja yang telah melakukan
pengukuran tinggi badan dan indeks ukuran tengkorak pada beberapa individu di
beberapa tempat yang berbeda. Bahan
bahan itu pun belum cukup untuk mendapatkan gambaran yang menyeluruh
tentang ciri – ciri fisik masyarakat di Papua. Menurut H.J.T. Biljmer ( 1923), Ada kecenderungan bahwa orang Papua makin
jauh dari pantai makin pendek tubuhnya, demikian pula bentuk tengkorak penduduk
pantai umunya lonjong dan makin ke arah pedalaman bentuk tengkoraknya menjadi
sedang
( oval-kotak-bulat). Indeks ukuran bagian muka pada beberapa penduduk pantai ada yang lebar namun tidak jarang pula ada orang pantai yang bentuk mukanya panjang begitu pula di daerah pedalamannya ( Koentjaraningrat, 1993).
( oval-kotak-bulat). Indeks ukuran bagian muka pada beberapa penduduk pantai ada yang lebar namun tidak jarang pula ada orang pantai yang bentuk mukanya panjang begitu pula di daerah pedalamannya ( Koentjaraningrat, 1993).
Seorang ahli ragawi asal Belanda J.P. Kleiweg de Zwaam mengatakan bahwa
suatu “ras papua” atau “ ras irian”
(yang secara umum bisa disamaratakan )
itu tidak ada, karena memang di antara penduduk papua sendiri terdapat
adanya perbedaan ciri-ciri ras yang khusus. Hanya berdasarkan kebinekaan ciri – ciri ras fenotip saja
yaitu warna kulit dan bentuk rambut, walaupun dalam hal ini tidak ada
keseragaman. Warna rambut orang Papua
hampir semuanya hitam – kecoklatan tetapi tidak semua keriting. Penduduk yang
tinggal di sepanjang sungai Mamberamo rambutnya banyak yang berombak begitu
pula di daerah Biak dan Serui dan bahkan ada pula yang lurus sedang ada pula
yang lurus dan kejur ( Nuehauss, 1911).
Mo dari gunung ka, dari pante kah.. Kitong semua sodara
to..
Iyo kah tidak ? |
Contoh Perawakan wajah anak Pegunungan Papua.
|
|